Berdasarkan mekanisme pembakaran yang digunakan, jenis mobil dibedakan menjadi dua, yaitu mobil diesel dan mobil bensin. Mekanisme pembakaran mobil diesel dikenal dengan sebutan penyalaan kompresi. Bahan bakar dikompresi sampai tekanannya mencapai titik nyala dan terbakar dengan sendirinya. Sedangkan mobil bensin menggunakan mekanisme penyalaan bunga api, bahan bakar ditekan sampai tekanan tertentu kemudian diberi percikan api (dari busi) agar terbakar. Mekanisme pembakaran dengan penyalaan kompresi tidak mungkin dilakukan pada mobil bensin, karena titik nyala bensin baru dapat tercapai pada tekanan yang sangat tinggi.
Mobil diesel menggunakan bahan bakar solar. Selain pemakaiannya lebih hemat (± 25%), bahan bakar solar juga lebih murah dibandingkan dengan bensin. Sehingga biaya operasionalnya lebih murah. Namun, karena perbandingan tekanan pada mekanisme penyalaan kompresi sangat tinggi dan memerlukan konstruksi yang lebih kokoh, pada umumnya harga mobil diesel lebih mahal daripada mobil bensin untuk kelas yang sama.
Mesin adalah nyawa mobil. Dari mesin inilah energi dibangkitkan dan digunakan untuk memutar roda dan menggerakan mobil. Berdasarkan sistem penggeraknya, mobil-mobil yang ada sekarang ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu mobil dengan penggerak roda depan (front wheel drive), penggerak roda belakang (rear wheel drive), dan penggerak empat roda (four wheel drive).
Pada mobil dengan penggerak roda depan, posisi mesin sejajar dengan
poros roda depan. Sedangkan, pada mobil dengan penggerak roda belakang,
posisi mesin melintang terhadap poros roda depan.
Mesin pada kedua mobil ini hanya menggerakan dua buah roda mobil saja.
Mobil dengan penggerak empat roda dapat menggerakkan keempat roda mobil
secara serentak. Mobil ini dilengkapi dengan kotak transfer (transfer
case) untuk menghubungkan poros roda depan dengan roda belakang. Bila
hubungan roda depan dengan roda belakang pada kotak transfer dilepas,
maka mekanisme penggerak mobil menjadi penggerak roda belakang.
Secara umum komponen-komponen mobil dapat dikelompokkan menjadi:
- Mesin sebagai pembangkit daya.
- Sistem transmisi untuk meneruskan daya dari mesin ke roda.
- Sistem suspensi sebagai rangka pendukung dan peredam getaran yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak rata.
- Sistem kemudi untuk mengarahkan laju mobil.
- Sistem pengereman, sebagai penghenti gerak mobil.
- Sistem elektrik sebagai pengontrol dan alat bantu pembakaran, penerangan, dan kenyamanan.
- Badan (body) untuk melindungi komponen¬komponen mobil dan penumpang.
Mobil mempunyai sifat seperti manusia. Mobil akan menunjukkan gejala-gejala tertentu sebelum "sakit". Tindakan "pengobatan" harus dilakukan pada saat gejala-gejala ini timbul. Jangan menunggu sakitnya semakin parah, karena dapat memperburuk kondisi komponen-komponen lain. Jika "penyakitnya" menular ke komponen lain, biaya perbaikan akan lebih mahal. Gejala-gejala kerusakan yang muncul dapat dikenali dengan mudah, jika kita terlatih, karena pada umumnya gejala-gejala tersebut dapat dirasakan oleh pancaindera.
Motto "lebih baik mencegah daripada mengobati" dapat diterapkan pada mobil. Pengoperasian yang benar, pembersihan, dan penggantian komponen secara berkala merupakan cara perawatan yang harus dilakukan terhadap mobil. Perawatan seperti ini tidak sukar dilakukan, namun sangat efektif untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponen mobil.
Bagi mereka yang menyayangi kendaaraan, tentu ingin agar kendaraanya
awet, tidak rewel dan panjang umur. Berikut ini beberapa teknik dasar
yang bisa digunakan untuk memperpanjang umur kendaraan anda.
Berikut bagaimana cara merawat Mobil
- Jangan sering – sering memakai mobil anda dalam perjalanan jarak pendek, karena menggunakan mobil dalam jarak pendek biasanya mesin mobil masih dalam keadaan dingin atau belum panas. Mobil di starter dalam kondisi dingin dan oli belum melumasi semua komponene mesin, namun mesin sudah dimanfaatkan untuk menggerakan mobil.Hal ini membuat kerja mesin menjadi lebih berat, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dan bisa memperpendek umur knalpot. Ketika anda sedang menstarter mobil mobil dan keadaan mesin dalam kondisi dingin ,ada uap air dalam knalpot. jika mobil tidak dijalankan dalam waktu yang cukup lama hingga panas ( hanya buat jarak dekat saja ) maka uap air ini belum hilangsepenuhnya di knalpot. Akibatnya uap air akan terakumulasi di kanalpot hingga timbulah karat yang bisa menyebabkan knalpot berlubang.Walaupun demikina jangan mendiamkan mobil terlalu lama, karena terlalu lama mobil tidak dipakai ( lebih dari satu atau dua minggu ) akan membuat cairan – cairan yang ada di mobil, seperti bensin, oli mesin, oli transmisi, oli rem, dan pendingin radiator menjadi menggumpal dan akan menyumbat komponen – komponen mesin yang berhubungan dengan cairan tadi, untuk itu anda harus menguras atau istilahnya bleeding. Selain itu cairan – cairan tersebut juga bisa merembes keluar. Oleh karena itu jika anada ingin menyimpan mobil dalam jang waktu lama, kuras cairan – cairan tersebut dan anda bisa mengisi kembali kalau mobil sudah mau dijalankan.
- Cek cairan – cairan yang ada di mobil, lakukan pengecekan secara teratur seperti oli mesin, oli transmisi, oli power steering ( jika mobil anda menggunakan power steering ) dan oli gardan. Jangan sampai oli tersebut jumlahnya kurang dari batas minimal, cek juga warna – warna cairan di mobil. Beberapa bak cairan menyediakan alat untuk mengetahui level seperti oli yang punya dipstick untuk mengecek ketinggian oli. Oli yang bagus warnanya sedikit bening adapun oli yang sudah lama dimsin akan berwarna hitam. Oli yang warnanya sedikit putih, berarti mengandung air. Biasanya air ini berasal dari kebocoran atau dari uap yang terkondensi di mesin. Oli transmisi seharusnya berwarna merah, dan tidak memiliki bau terbakar. Jika ada bau terbakar atau berwarna cokelat pada oli transmisi, lebih baik anda harus mengganti oli transmisi.
- Ganti oli secara teratur, dengan mengganti oli secara teratur maka banyak manfaat yang bisa kita peroleh, antara lain bensin lebih irit dan mesin menjadi lebih awet. Periode standart untuk mengganti oli mesin mobil anda sebenarnya tergantung jenis oli dan kebiasaan pemakaian mobil anda, akan tetapi para pabrikan rata – rata menyarankan pemakaian oli antara 5rb Km- sampai dengan 8rb Km atau tiap 3 sampai 6 bulan, dan lebih baik lagi mengganti saringan oli tiap kiali melakukan ganti oli.
- Ganti saringan udara, ini sangat mudah dilakukan tanpa bantuan bengkel.saringan kotor dan berdebu membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.
- Menguras cairan – cairan di mobil tiap 2 tahun, seperti oli power steering, oli rem, dan sistem pendingin. Mobil yang baru biasanya bisa lebih dari 2 tahun.
- Cek ketebalan kampas rem. Jangan sampai kampas habis karena dapat merusak rotor, logam piringan disc dari rem ( Cakram ). Bahkan kaliper dari rem juga bisa rusak. Rotor dan kaliper ini lebih mahal dibandingkan kampas rem.
- Rotasikan roda secara teratur. Walaupun sudah seimbang, tetap posisi roda ( kanan atau kiri ) akan mempengaruhi bagian ban yang habis karena dimakan aspal jalan. Ban belakang dan depan pun akan berbeda. Oleh karena itu, usahakan rotasikan / pindahkan ban setahun 2x, yang kanan dipindahkan ke kiri, dan yang depan dipindahkan kebelakang. Jadi pemindahanya secara diagonal. Yang perlu diperhatikan adalah beberapa tipe ban ( terutama untuk mobil sport )dibuat untuk berputar satu arah saja. Lihat di bagian dinding ban untuk mengetahui harusnya ban berputar. Jangan sampai lupa akan hal ini saat merotasi ban. Jaga kondisi ban jangan sampai kurang angin, karena ban yang kurang angin walaupun tidak kempes 100% , menurut para ahli bisa mengurangi umur ban hingga 15%, dan juga akan membuat konsumsi bahan bakar 10 % lebih boros. Gunakan piranti untuk mengecek tekanan ban, dan pastikan tekanan ban sudah sesuai dengan buku manual mobil.
- Selalu jaga poros ban depan lurus. Jika ban tidak lurus, biasanya mobil akan goncang saat berkendara dengan kecepatan tinggi, dan bukan saat mengerem. Jika ada guncangan saat mengerem, itu artinya rotor sudah bengkok. Ciri lain jika poros ban depan tidak imbang ialah tapak ban habisnya tidak rata, hanya satu sisi saja yang habis. Jika demikian, anda harus melakukan spooring dan balancing di bengkel terdekat. Ini akan menghemat tapak ban dan juga membuat mobil lebih aman dalam berkendara.
- Saat mulai menstarter mobil dalam kondisi dingin, jangan langsung menjalankanya, diusahakan temperatur mesin naik dan panas dulu, setelah panas mobil baru dijalankan. Ini mengurangi kerja keras mesin , karena mesin yang dingin akan memiliki oli yang lebih kental dan dingin pula. Namun mobil – mobil modern tidak perlu melakukan hal ini, karena teknologinya sudah berbeda, dan anda tidak perlu lama – lama memanasi mobil.
- Jika memarkir mobil, pastikan rem tangan digunakan, dan transmisi tidak netral ( baik menggunakan transmisi manual / otomatis ). Hal ini membuat rem menjadi berfungsi / tidak ngadat, dan juga membuat mobil lebih aman.
- Cuci mobil dengan teratur. Selama di perjalanan, akan banyak kotoran yang menempel pada mobil anda, seperti sampah, polusi, debu, pasir yang bisa merusakan body dan sasis mobil. Oleh karena itu bersihkan mobil secara teratur. Biasanya karat pertama kali muncul di bawah pintu – pintu, setelah itu di bagian bawah body seperti bagian knalpot dan sasis. cuci dengan teratur, dan semprot bagian bawah mobil secara periodik.
- Sumber:http://otomotif.selkid.com/2013/04/merawat-mobil.html
0 komentar:
Posting Komentar