Rabu, 26 Februari 2014

Cara Memperbaiki Gangguan pada Sistem Kemudi dan Suspensi Mobil.

“Sistem Kemudi”
A. Saat melaju di jalan datar dengan kecepatan agak tinggi (jalan tol), roda depan sulit dikendalikan.
Kemungkinan Penyebab
  1. Gangguan pada sistem kemudi.
  2. Gangguan sistem suspensi, terutama bagian belakang.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Pada kemudi terdapat gerak bebas. Gerak bebas adalah gerak yang tidak mengakibatkan roda depan bergerak ke kiri atau ke kanan. Gerak bebas normal sekitar 10-30 mm gerak busur setir. Gerak bebas setir yang terlalu besar dapat menimbulkan masalah seperti di atas.
Periksa gerak bebas setir dengan mendongkrak bagian depan kendaraan hingga kedua roda terangkat. Periksa sistem kemudi. Jika ada sambungan longgar, kencangkan. Jika ada yang rusak, ganti segera. Bagian sistem kemudi yang perlu diperiksa :
  1. Sambungan sistem kemudi.
  2. Bantalan roda. Jika sudah aus dan longgar sebaiknya diganti.
  3. Pasangan roda gigi kemudi. Jika longgar setel lagi.
  • Kendaraan besar yang menggunakan pegas daun, jika baut pusat pegas daun patah menimbulkankan efek pengemudian yang sulit dikontrol dan kendaraan tidak stabil.
B. Saat kendaraan berjalan,setir sulit digerakan.
Kemungkinan Penyebab
  1. Tekanan ban depan terlalu rendah atau terjadi kebocoran.
  2. Minyak pelumas pada bak roda gigi setir atau pelumas pada sambungan batang kemudi dan bantalan roda kurang.
  3. Penyetelan sistem kemudi kurang tepat.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Periksalah kondisi tekanan ban depan. Sesuaikan tekanan sesuai persyaratannya.
  • Periksa sistem kemudi dengan mendongkrak bagian depan kendaraan hingga kedua roda terangkat. Gerakkan kemudi penuh ke kiri, lalu gerakan pelan-pelan ke kiri dan ke kanan. Amati kerusakan yang mungkin terjadi. Lakukan juga sebaliknya, putar penuh kemudi ke kanan, lalu gerakkan pelan-pelan ke kiri dan ke kanan. Bagian-bagian yang perlu diperiksa:
  1. Sambungan dan baut sistem kemudi.
  2. Bak roda gigi kemudi.
  3. Suspensi depan termasuk ball joint.
  4. Batang-batang kemudi 
  5. Lumasi bagian-bagian tersebut, jika gerakannya kurang lancar.
  • Penyetelan kelurusan roda-roda kemudi perlu dilakukan di bengkel dengan peralatan yang khusus untuk mendapatkan hasil yang baik.
C. Kemudi cenderung bergerak ke satu arah meskipun sedang berjalan di jalan lurus dan datar.
Kemungkinan Penyebab
  1. Kondisi roda kiri dan kanan tidak sama. Demikian pula kondisi bantalannya.
  2. Salah satu rem depan atau belakang menggesek.
  3. Penyetelan kelurusan roda depan tidak tepat.
  4. Gangguan pada pegas suspensi depan.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Pastikan tekanan kedua roda depan dan belakang telah sama. Periksa lingkar roda. Kondisi telapak ban kiri dan kanan, depan dan belakang, harus sama. Kondisi roda yang tidak sama, terlebih jika ekstrim, dapat membahayakan.
  • Rem yang bekerja tidak seragam juga dapat menyebabkan kendaraan cenderung bergerak ke satu arah. Periksa daya cengkeram rem dan yakinkan rem telah lepas penuh saat pedal rem tidak diinjak.
  • Periksakan kondisi kelurusan roda depan (front wheel alignment ) ke bengkel.
  • Periksa kondisi pegas dan suspensi roda depan jika ada kerusakan.
D. Pada kecepatan tertentu, setir bergetar meskipun jalan rata.
Kemungkinan Penyebab
  • Kedua roda depan tidak seimbang atau terjadi kerusakan pada pelek.
  • Kondisi kedua roda depan tidak sama.
  • Penyetelan roda depan tidak tepat.
  • Ada bagian sistem kemudi yang aus.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Roda depan yang tidak seimbang menyebabkan setir bergetar. Roda yang tidak seimbang harus diseimbangkan dengan memberi semacam pemberat pada pelek. Penyeimbangan sebaiknya dilakukan dengan alat khusus di bengkel.
  • Kondisi kedua roda depan harus sama. Periksa kondisi telapak ban, tekanan ban, dan lingkar ban.
  • Penyetelan kelurusan roda depan dapat dilakukan di bengkel.
  • Periksa bagian-bagian sistem kemudi bila ada kerusakan atau keausan atau kekurangan pelumas pada bak roda gigi stir.

“Sistem Suspensi”

A. Saat diparkir di tempat datar, mobil terlihat tidak rata/miring.
Kemungkinan Penyebab
  1. Kondisi roda atau beban tidak sama.
  2. Salah satu pegas suspensi lemah/patah.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  •  Jika kondisi roda atau beban sudah sama, kemiringan pasti disebabkan hal lain.
  • Periksa kondisi pegas masing -masing roda. Periksa juga tumpuan-tumpuan pegas. Pemeriksaan ketinggian kendaraan dapat dilakukan dengan alat ukur pada lampu utama kendaraan ke tanah/landasan.
A. Kendaraan memantul berlebihan meskipun hanya melewati jalan yang sedikit tidak rata.
Kemungkinan Penyebab
  1. Tekanan ban terlalu tinggi.
  2. Peredam kejut (shock absorber) lemah atau rusak.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Bila pada saat kendaraan tidak terlalu banyak membawa beban, sedangkan tekanan ban terlalu tinggi dapat menimbulkan pantulan, sehingga terasa kurang nyaman. Sesuaikan tekanan ban sesuai persyaratannya.
  • Parkir di tempat yang rata, periksa kondisi peredam kejut dengan menekan kendaraan pada salah satu ujungnya. Jika kendaraan hanya memantul sekali atau dua kali berarti peredam kejut (shock absorber) masih baik. Tetapi, jika pantulan lebih lama, periksa kondisi peredam kejut, barangkali terdapat kebocoran atau kerusakan. Peredam kejut juga dapat diperiksa dengan memegangnya segera sesudah kendaraan berhenti. Jika terasa panas, berarti peredam kejut masih baik. Sebaliknya jika terasa dingin, berarti sudah rusak.

"Ban"

A. Ban cepat kempes meskipun tekanan sudah sesuai dengan persyaratan.
Kemungkinan Penyebab
  • Kerusakan pentil.
  • Terdapat benda yang menusuk bagian luar, di antara telapak ban.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Pentil yang terdapat di ban dalam merupakan katup searah. Kerusakan atau kesalahan dalam pemasangan pentil dapat menyebabkan udara di dalam ban dalam mudah keluar pada saat kendaraan dibebani. Periksa pentil dengan membuka tutupnya. Oleskan air sabun atau ludah pada lubang pentil. Jika timbul gelembung udara, menandakan adanya udara yang keluar dari pentil yang berarti terjadi kebocoran. Kencangkan pentil dengan kuncinya (tutup pentil). Jika masih bergelembung, pentil sebaiknya diganti.
  • Bila kondisi pentil sudah baik, tetapi ban tetap cepat kempes, sebaiknya kondisi ban diperiksa. Barangkali dari perbaikan sebelumnya masih tersisa paku atau benda runcing lain yang menusuk ban luar.
C. Sirip iejak ban pada pundak kiri dan kanan, lebih aus dibandingkan bagian tengah.
Kemungkinan Penyebab
  • Tekanan ban kurang.
  • Beban berlebihan.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Tekanan ban kurang menyebabkan bekas telapak ban di tanah (jalan) tidak rata. Bagian yang berkontak dengan tanah adalah pundak ban, kiri dan kanan. Akibatnya, jika kendaraan berjalan, pundak ban cepat aus. Tambah tekanan ban sesuai ketentuan.
  • Beban berlebihan mempengaruhi umur ban dan kendaraan. Karena beban berlebihan menyebabkan kerja mesin lebih berat. Cara mengemudi mempengaruhi keausan. Kecepatan yang tinggi saat membelok, mengerem atau mempercepat kendaraan secara tiba-tiba, dapat mempercepat keausan ban.
D. Salah satu pundak ban lebih cepat aus.
Kemungkinan Penyebab
  • Tie rod (batang pengikat) bengkok.
  • Kelurusan ban kurang tepat.
Pemeriksaan dan Perbaikan
Periksa tie rod, rusak atau tidak. Jika batang kemudi balk, periksa kelurusan ban (front wheel alignment). Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut sebaiknya dilakukan di bengkel.           

"Rem"

A. Pijakan rem terasa dalam dan harus dipompa agar bekerja lebih balk.
Kemungkinan Penyebab                       
  • Minyak rem kurang.
  • Kebocoran pada bagian sistem rem.
  • Jarak bebas bidang gesek rem terlalu besar.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Periksa minyak rem dengan melihat permukaannya pada reservoir. Tinggi permukaan minyak rem harus di antara tanda-tanda batas yang ada. Gunakan minyak rem yang sesuai. Hati-hati terhadap ceceran atau tumpahan minyak rem, karena dapat merusak cat kendaraan.
  • Lihat bagian-bagian yang perlu diperiksa, barangkali ada kebocoran. Kebocoran dapat disebabkan lubang pipa atau selang dan sambungan antara pipa dan selang yang kendor.
Pemeriksaan pada sistem rem:
  • Periksa tutup silinder rem pada roda dengan membuka roda, ada tetesan minyak rem atau tidak. Periksa baut pembuang, jika longgar, kencangkan.
  • Jika kap mesin dibuka akan terlihat reservoir dan silinder utama. Periksa karet-karet penutup atau sambungan pipa . Kebocoran dapat dirasakan di ruang kemudi dengan terciumnya bau minyak rem yang khas dan menyengat. Pada karet penutup silinder utama yang dapat dilihat dari ruang kemudi. Periksa, terdapat kebocoran melalui karet pelindung atau tidak.
  • Karena digunakan, bidang gesek rem aus. Akibatnya, jarak bidang rem besar. Hal itu menyebabkan jarak antara pedal rem dan lantai (saat diinjak penuh) semakin sempit/ kecil. Jarak sempit ini juga disebabkan penyetelan yang kurang tepat pada bidang gesek/sepatu rem. Pada jarak lantai kendaraan dengan pedal rem saat diinjak penuh. Jarak yang sempit mengakibatkan daya pengereman kurang baik, untuk sementara dapat diatasi dengan memompa pedal rem (menginjak berulang-ulang). Karena dengan memompa, jumlah minyak rem dalam silinder rem pada roda bertambah banyak dan tekanan menjadi besar. Maka sepatu rem akan memberikan efek pengereman yang lebih kuat.
B. Pijakan rem terasa kenyal/keras dan daya pengereman kurang baik.
Kemungkinan penyebab
  • Ada udara dalam saluran minyak rem.
  • Penyumbatan uap (vapor lock).
  • Gangguan pada bagian sistem pengererrian.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Dalam keadaan normal, jika pedal rem diinjak beberapa kali, jarak antara pedal dan lantai bertambah besar karena pertambahan tekanan dalam silinder. Tetapi, hal itu tidak terjadi jika ada udara dalam saluran minyak rem. Injakan pedal rem malah tetap, terasa seperti menginjak balon. Keluarkan udara melalui baut pembuang udara yang terdapat pada silinder rem pada roda.
  • Jika pengereman terlalu sering dilakukan menyebabkan silinder dan minyak rem di dalamnya panas. Minyak rem yang panas, terutama jika kualitas minyak rem buruk, akan menguap. Gelembung uap yang terjadi untuk sementara terperangkap dalam saluran. Hal ini akan memberikan efek yang sama jika ada udara dalam saluran. Gejala akibat ini disebut vapor lock. Jika ini, terjadi, siram, silinder rem pada roda dengan air atau menutupinya dengan lap basah agar dingin. Pada kondisi jalan yang panjang dan menurun seringkali dilakukan pengereman. Kadang-kadang efek pengereman berkurang karena sepatu rem panas. Untuk mendapatkan kembali efektifitas pengereman, dinginkan rem dengan menyiramkan air pada rem.
  • Gangguan atau kerusakan seperti silinder bocor, pipa minyak rem usang, atau baut-baut pemegang silinder longgar membuat langkah pedal rem dalam. Periksa bagian-bagian sistem pengereman barangkali ada kerusakan terutama untuk kerusakan yang dapat dilihat. Periksa pipa-pipa dan selang-selang.Jika ada baut longgar, kencangkan. Jika dalam perjalanan rem dirasakan tidak bekerja dengan baik coba tekan pedal rem berulang-ulang. Periksa secara teratur sistem rem, karena sistem rem yang rusak/ terganggu sangat membahayakan.
C. Panjang langkah pedal rem normal, tetapi daya pengereman tidak baik.
Kemungkinan Penyebab
  • Terdapat air, oli atau minyak pada sepatu rem.
  • Mekanisme sepatu rem terganggu.
Pemeriksaan dan Perbaikan   
  • Daya pengereman dapat terganggu jika dalam kendaraan melewati genangan air yang tinggi, hingga membasahi bidang gesek rem/sepatu rem. Lakukan pengereman berulang-ulang sambil tetap bergerak perlahan agar sepatu rem panas dan air menguap/terbuang. Jika sekat pelumas oli dalam roda gigi differensial bocor, oli mengalir ke sistem rem. Buka selubung rem agar terlihat jika ada oli yang membasahi sepatu rem.
  • Mekanisme penggerak sepatu rem usang atau lama tidak diservis (berkarat) dapat menimbulkan kemamacetan sistem ini. Pemasangan sepatu rem yang tidak benar juga dapat mengganggu sistem penggerak sepatu rem. Periksa dan bersihkan bagian ini, lumasi jika berkarat.
D. Pada saat dilakukan pengereman mendadak, kendaraan cenderung terbnting ke arah kiri tau kanan.
Kemungkinan penyebab
  • Salah satu sistem rem terganggu.
  • Kondisi roda tidak sama.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Daya pengereman tidak seragam mengakibatkan kendaraan terbanting ke satu arah. Pada keadaan yang baik, roda mengalami daya pengereman yang sama pada saat yang bersamaan pula. Bawa kendaraan ke bengkel.
  • Kondisi telapak ban atau tekanan yang berbeda antara ban satu dengan lainnya juga akan mempengaruhi efek pengereman. Periksa kondisi ban kendaraan agar didapat pengereman yang baik. Bagaimanapun kecilnya perbedaan efektifitas pengereman, berpotensi sebagai penyebab kecelakaan. Sebaiknya sistem rem diperbaiki segera, jika ditemukan adanya gangguan.                               
       
E. Pada saat pedal gas dilepaskan kecepatan kendaraan berkurang dengan cepat dan berhenti tiba -tiba.
Kemungkinan Penyebab
  • Gangguan pada sistem rem parkir/tangan.
  • Gangguan pada sistem rem.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Jika timbul masalah seperti di atas, pertama periksa rem parkir. Berikut gangguan yang sering timbul pada sistem rem parkir :
  1. Penyetelan rem parkir kurang tepat.
  2. Kabel-kabel penarik rem parkir sudah jelek/kendor.
  3. Sambungan batang-batang penarik rem parkir sudah aus atau kendor.
  • Gangguan sistem rem saat mengemudi bisa dideteksi dari rasa panas berlebihan, kadang disertai ceceran minyak rem pada selubung/tromol atau piringan rem/disk brake . Jika sejak awal pijakan sudah terasa berat, berarti jarak bebasnya tidak ada. Keadaan ini menunjukkan antara batang penekan (bersatu dengan bagian pedal rem) dan silinder utama tidak ada jarak bebas. oleh karena itu, batang penekan selalu dalam keadaan menekan plunger silinder utama seperti pada saat pengereman. Jadi meskipun pedal rem sudah bebas, karena plunger silinder utama tidak dapat bergerak balik dengan sempurna, maka tekanan minyak dalam saluran-saluran tidak berkurang seluruhnya.
F. Setiap rem dioperasikan, terdengar bunyi putaran bergesekan dari bagian roda.
Kemungkinan Penyebab
  • Gangguan pada bidang gesek rem.
  • Kontak yang tidak tepat antar bidang gesek rem.
Pemeriksaan dan Perbaikan
  • Sepatu rem yang sudah aus sebaiknya diganti. Sebab, paku keling sepatu rem yang aus akan menonjol dan bergesekan dengan tromol/selubung rem. Kadang terjadi pengerasan pada sepatu rem sehingga halus dan mengkilat, sedangkan ketebalannya masih baik. Ampelas permukaan sepatu rem untuk memperoleh permukaan baru.
  • Pemasangan sepatu rem dan tromol yang tidak tepat dapat menimbulkan bunyi pada saat pengereman. Bawa kendaraan ke bengkel.
Sumber:  http://otomotif.selkid.com/2013/08/kemudi.html

0 komentar:

Posting Komentar